Custom Search Engine

Loading

Rabu, 04 Januari 2012

Pemberian Nutrisi Parental


Penderita gangguan saluran pencernaan mengalami keadaan nutrisi yang buruk. oleh karena itu, penderita ini harus diberi nutrisi secara parental agar bisa mempertahankan sirkulasi, keseimbangan air, mencegah dan mengganti kehilangan cairan tubuh, mengurangi morbiditas dan morbilitas.
Pemberian nutrisi secara parental dilakukan dalam jangka panjang dan jangka pendek. Apabila dilakukan dengan jangka pendek, maka saluran cerna harus diistirahatkan untuk waktu singkat. Pemberian nutrisi parental jangka panjang mungkin saja dilakukan, tapi jangan biarkan tubuh puasa terlalu lama.
Umumnya pasien adalah pasien dengan kelainan usus yang memerlukan pembedahan (misalnya : keganasan, stenosis) dan pasien pasca bedah. Dari pengalaman Larsen dan Brockner yang merawat 190 pasien dengan Ca oesofagus dan Ca gaster, maka umumnya akan kehilangan 15-25% dari berat badan dalam 3-5 bulan. Pasien yang tidak mendapat makanan akan kehilangan jaringan tubuh tanpa kehilangan air dalam jumlah yang ekivalen, jadi seperti berada dalam "keracunan air".
Pertolongan yang terbaik adalah dengan memberikan nutrisi parenteral oleh karena :
— nutrisi parenteral tidak usah dicernakan dan diserap oleh usus
— nutrisi parenteral tidak merangsang produksi asam lambung
— nutrisi parenteral dapat diberikan dalam jumlah yang tepat.

KEBUTUHAN NUTRISI
1.    Energi : Clark (1971) berpendapat bahwa kebutuhan kalori untuk pasca bedah abdomen minor 40 kcal/kgBB, pasca bedah yang berat 55 kcal/kgBB
2.    Asam amino : Shenkin dan Rubianes  berpendapat bahwa sekurang-kurangnya diperlukan 0,7 gr/kgBB/hari asam amino. Lee menganjurkan pada keadaan pasca bedah 1,5 gr/kgBB asam amino
3.    Lemak : Pada keadaan dengan nutrisi parenteral yang lama, pasien dengan keadaan nutrisi yang kurang baik, hiper alimentasi secara intravena dan pemberian kalori dalam jumlah besar secara intravena, maka sekurang-kurangnya 30% dari total kalori yang diberikan harus dalam bentuk lemak.
4.    Karbohidrat : Pemberian glukosa parenteral sebesar 0,5 gr/menit harus disertai insulin eksogen untuk mencegah hiperglikemia dan glukosuria, terutama pada keadaan pasca bedah dimana sering terjadi keadaan resisten terhadap insulin.
5.    Polialkohol : Bickel dkk menganjurkan pemberian yang aman dan ekonomis untuk sorbitol dan xilitol masing-masing adalah sebesar 0,25 gr/kgBB/jam. Cara lain yang juga aman dan efisien adalah dengan memberikan xilitol bersama-sama dengan fruktosa dan glukosa.
6.    Mineral dan vitamin : Pada keadaan kehilangan mineral yang hebat, misalnya : eksudasi, sekresi dari intestinal, hiperkatabolik dsb. Maka sukar untuk memperkirakan besarnya kehilangan mineral Jalan terbaik adalah dengan mengukur kehilangan mineral dan terus memonitor kadarnya dalam darah.

Cara pemberian nutrisi parenteral :
(a) Pada orang dewasa :
— dapat diberikan melalui vena perifer, lemak glukosa dan asam amino dapat diberikan terpisah maupun digabungkan. Infus sebaiknya tidak lebih lama dari 8-12 jam/hari, untuk mencegah iritasi mekanis dan thromboflebitis.
— dapat diberikan melalui vena sentral, biasanya dipakai vena subklavia. Bila tidak ada komplikasi ma' ka infus dapat dipakai terus sampai 4 minggu.
(b) Pada bayi :
— dapat diberikan melalui vena-vena perifer pada kepala atau pada ekstremitas.
— bila terpaksa, pada anak yang agak besar dapat juga diberikan melalui vena subklavia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar