Penderita
gangguan saluran pencernaan mengalami keadaan nutrisi yang buruk. oleh karena itu, penderita ini harus diberi nutrisi secara
parental agar bisa mempertahankan sirkulasi, keseimbangan air, mencegah dan
mengganti kehilangan cairan tubuh, mengurangi morbiditas dan morbilitas.
Pemberian
nutrisi secara parental dilakukan dalam jangka panjang dan jangka pendek.
Apabila dilakukan dengan jangka pendek, maka saluran cerna harus diistirahatkan
untuk waktu singkat. Pemberian nutrisi parental jangka panjang mungkin saja
dilakukan, tapi jangan biarkan tubuh puasa terlalu lama.
Umumnya pasien adalah pasien dengan kelainan usus yang memerlukan
pembedahan (misalnya : keganasan, stenosis) dan pasien pasca bedah. Dari
pengalaman Larsen dan Brockner yang merawat 190 pasien dengan Ca oesofagus dan
Ca gaster, maka umumnya akan kehilangan 15-25% dari berat badan dalam 3-5
bulan. Pasien yang tidak mendapat makanan akan kehilangan jaringan tubuh tanpa
kehilangan air dalam jumlah yang ekivalen, jadi seperti berada dalam "keracunan
air".
Pertolongan yang terbaik
adalah dengan memberikan nutrisi parenteral oleh karena :
— nutrisi parenteral
tidak usah dicernakan dan diserap oleh usus
— nutrisi parenteral
tidak merangsang produksi asam lambung
— nutrisi parenteral dapat diberikan dalam jumlah
yang tepat.
KEBUTUHAN NUTRISI
1. Energi : Clark (1971) berpendapat bahwa kebutuhan
kalori untuk pasca bedah abdomen minor 40 kcal/kgBB, pasca bedah yang berat 55
kcal/kgBB
2. Asam amino : Shenkin dan Rubianes berpendapat bahwa sekurang-kurangnya
diperlukan 0,7 gr/kgBB/hari asam amino. Lee menganjurkan pada keadaan pasca
bedah 1,5 gr/kgBB asam amino
3. Lemak : Pada keadaan dengan nutrisi parenteral yang
lama, pasien dengan keadaan nutrisi yang kurang baik, hiper alimentasi secara
intravena dan pemberian kalori dalam jumlah besar secara intravena, maka
sekurang-kurangnya 30% dari total kalori yang diberikan harus dalam bentuk
lemak.
4. Karbohidrat : Pemberian glukosa parenteral sebesar
0,5 gr/menit harus disertai insulin eksogen untuk mencegah hiperglikemia dan glukosuria,
terutama pada keadaan pasca bedah dimana sering terjadi keadaan resisten
terhadap insulin.
5. Polialkohol : Bickel dkk menganjurkan pemberian
yang aman dan ekonomis untuk sorbitol dan xilitol masing-masing adalah sebesar
0,25 gr/kgBB/jam. Cara lain yang juga aman dan efisien adalah dengan
memberikan xilitol bersama-sama dengan fruktosa dan glukosa.
6. Mineral dan vitamin : Pada keadaan kehilangan
mineral yang hebat, misalnya : eksudasi, sekresi dari intestinal,
hiperkatabolik dsb. Maka sukar untuk memperkirakan besarnya kehilangan mineral
Jalan terbaik adalah dengan mengukur kehilangan mineral dan terus memonitor
kadarnya dalam darah.
Cara pemberian
nutrisi parenteral :
(a) Pada orang dewasa
:
— dapat diberikan
melalui vena perifer, lemak glukosa dan asam amino dapat diberikan terpisah maupun
digabungkan. Infus sebaiknya tidak lebih lama dari 8-12 jam/hari, untuk
mencegah iritasi mekanis dan thromboflebitis.
— dapat diberikan
melalui vena sentral, biasanya dipakai vena subklavia. Bila tidak ada
komplikasi ma' ka infus dapat dipakai terus sampai 4 minggu.
(b) Pada bayi :
— dapat diberikan
melalui vena-vena perifer pada kepala atau pada ekstremitas.
— bila terpaksa, pada
anak yang agak besar dapat juga diberikan melalui vena subklavia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar